Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Plantae
Divisi:
Magnoliophyta
Kelas:
Magnoliopsida
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae
Upafamili:
Faboideae
Bangsa:
Galegeae
Genus: Glycyrrhiza
Spesies:
G. glabra
Nama binomial
Glycyrrhiza glabra L.
Glycyrrhiza glabra
Akar manis atau 'Licorice' atau 'Liquorice' adalah akar
Glycyrrhiza glabra. Tanaman akar manis ini merupakan tanaman sejenis
polong-polongan yang berasal dari Eropa Selatan dan beberapa bagian wilayah
Asia. Nama liquorice berasal dari bahasa Yunani kuno yang artinya "akar
manis". Akar manis termasuk tanaman tahunan berbentuk terna dan dapat
tumbuh sampai satu meter dengan daun yang tumbuh seperti sayap (pinnate) yang
panjangnya 7 sampai 15 cm. Daun-daunnya dapat berjumlah 9-17 helai dalam satu cabang.
Bunga akar manis tersusun secara inflorescens (berkelompok dalam satu
cabang),warnanya berkisar dari keunguan sampai putih kebiru-biruan serta
berukuran panjang 0,8-1,2 cm. Buah akar manis berpolong dan berbentuk panjang
sekitar 2-3 cm, dan mengandung biji.[1]
Produksi dan penggunaan[sunting | sunting sumber]
Akar manis tumbuh seperti rerumputan (semak) di sebagian
wilayah Eropa bagian selatan (Glycyrrhiza glabra). Spesies lainnya adalah
Licorice Amerika disebut G. lepidopta yang tumbuh di Amerika Utara dan Licorice
Cina (G.uralensis) yang banyak dipakai dalam bahan obat-obatan Cina.
Akar manis tumbuh dengan baik di tanah yang dalam, subur,
cukup air dan dalam iklim yang penuh cahaya matahari. Biasanya dipanen pada
musim gugur 2 atau 3 tahun setelah penanaman.[1]
Ekstrak akar manis didapat dengan cara merebus akar
tanamannya dan menguapkan airnya, dapat dijual dalam bentuk bubuk ataupun sirup
(cair). Zat yang terkandung di dalamnya adalah glycyrrhizin, yang sangat manis,
50 kali lebih manis daripada gula dan memiliki khasiat pengobatan. Spesies
G.uralensis adalah jenis akar manis yang paling banyak mengandung zat ini.
Penggunaan dalam kuliner[sunting | sunting sumber]
Rasa akar manis lebih bervariasi jika dibuat dalam bentuk
permen. Produk permen ini sangat terkenal di Inggris yaitu Liquorice allsorts
(permen licorice khas Inggris). Konsumen di daratan Eropa lebih menyukai permen
akar manis yang sedikit asin. Walau kebanyakan produk itu memiliki rasa akar
manis ternyata kandungan terbanyaknya adalah minyak adas manis.
Di Belanda, permen akar manis disebut "Drop" dan
sangat digemari masyarakatnya. Produk permen akar manis Belanda mengandung
lebih sedikit kandungan adas manis walau digunakan juga campuran bahan lain
seperi menthol dan daun salam (bay leaf) sehingga menciptakan rasa yang agak
asin.[2]
Licorice juga digunakan dalam komposisi minuman ringan
umpamanya root beer dan teh-teh herbal yang berasa manis. Rasa licorice yang
manis sangat berguna untuk menghilangkan bau-bau yang tidak sedap dalam
obat-obatan. Orang Belanda seringkali membuat minuman beraroma licorice
(dropwater) dengan menaruh beberapa bagian permen licorice yang mengandung
laurel (daun salam) dengan potongan akar tanaman licorice di dalam botol berisi
air lalu mengocoknya sampai berbuih.
Di Italia, yang juga tempat tumbuh licorice alami,
masyarakatnya mengonsumsi licorice dengan mencabutnya dari tanah dan langsung
mengunyahnya sebagai penyegar mulut. Warga Italia menyukai licorice yang tidak
diberi pemanis sehingga 100% murni, namun dengan rasa yang pahit. Orang Siria
menggunakan licorice sebagai minuman maupun permen. Menurut Departemen Database
Pangan Amerika Serikat licorice hitam mengandung 100 kalori per ons (928
gram).[3]
Dalam kuliner Cina, licorice digunakan sebagai rempah pada
makanan pedas. Sering juga ditambahkan dalam campuran kaldu dan kecap.
Aspek biomedis[sunting | sunting sumber]
Kandungan senyawa organik aktif pada akar manis berupa asam
glisiretinat merupakan penghambat enzim 11β-hydroxysteroid dehydrogenase
(11β-OHSD) type 2 yang berfungsi mengubah hormon kortisol menjadi hormon
kortison. Konsumsi berlebihan dianggap dapat menimbulkan simtoma diuresis dan
lebih lanjut menyebabkan tekanan darah tinggi.[4]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar